Sebagai negara yang mayoritas penduduknya beragama Islam, ada satu hal berbeda yang ada dalam dunia pendidikan di Indonesia. Bersanding dengan sekolah umum ada sekolah madrasah. Sejatinya keduanya sama-sama menyelenggarkan pendidikan umum, hanya saja di madrasah gaya pembelajarannya sangat erat kaitannya dengan kaidah-kaidah Islam.
Sama seperti sekolah umum, madrasah juga punya tiga jenjang yang setara dengan SD, SMP dan SMA. Untuk tingkat sekolah dasar yang setara dengan SD, Indonesia punya sekolah yang bernama Madrasah Ibtidaiyah (MI).
Lalu sebenarnya apa itu Madrasah Ibitidaiyah dan bagaimana sejarah awalnya. Lalu apakah ada perbedaan antara Madrasah Ibtidaiyah dan Sekolah Dasar (SD). Artikel ini akan membahas semuanya.
Sejarah Umum Madrasah
Secara umum sekolah madrasah Indonesia dimulai pada tahun 1909. Pada saat itu berdiri sekolah madrasah pertama bernama Madrasah Abadiyah yang berada di Kota Padang, Sumatera Barat. Tempat sekolah ini didirikan oleh Syekh Abdullah Ahmad.
Kehadiran sekolah formal dengan ciri khas Islam yang ada di Padang, menginspirasi banyak tokoh-tokoh Islam lainnya untuk mendirikan sekolah formal yang menggabungkan pendidikan Islam dan ilmu umum. Salah satunya adalah Muhammadiyah bersama Kiai Haji Ahmad Dahlan yang merupakan salah satu organisasi islam terbesar di Indonesia.
Semakin lama sekolah madrasah kian berkembang. Hal itu tak lepas juga dari peran para alumni Universitas Al-Azhar Mesir yang telah menyelesaikan pendidikannya di sana.
Setelah kembali ke Indonesia mereka ikut andil dalam membangun dan mengolah sekolah islam menjadi lebih modern dengan ilmu umum untuk pembangunan.
Namun sayangnya sekolah madrasah tetap ‘di anak tirikan’ atau dianggap sebagai pendidikan kelas dua. Di masa colonial Belanda, orde lama, orde baru hingga reformasi nasib madrasah sangat memprihatinkan dan tidak mendapat perhatian maksimal dari pemerintah.
Setelah itu barulah pemerintah mengeluarkan PP No. 55 Tahun 2007 tentang Pendidikan Agama dan Pendidikan Keagamaan. Dalam peraturan pemerintah ini memuat 12 ayat yang menyebutkan pemerintah dan/atau pemerintah daerah memberi bantuan sumber daya pendidikan kepada pendidikan keagamaan.
Sama seperti sekolah formal, Madrasah juga punya tiga jenjang pendidikan yang terbagi menjadi Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTS) dan Madrasah Aliyah (MA).
Pengertian Madrasah Ibtidaiyah (MI)
Madrasah Ibitidaiyah (MI) adalah tingkat pendidikan paling dasar dalam sistem pendidikan madrasah. Madrasah Ibitidaiyah setara dengan Sekolah Dasar (SD). Sama halnya dengan SD, di Madrasah Ibitidaiyah (MI), para peserta didik akan diajarkan ilmu-ilmu pengetahuan dasar.
Madrasah Ibtidaiyah (MI) ditujukan untuk membina, menumbuhkan dan mengembangkan seluruh potensinya secara optimal sehingga terbentuk prilaku kompetensi dasar sesuai dengan tahap perkembangannya sehingga memiliki kesiapan memasuki pendidikan selanjutnya. Pengelolaan Madrasah Ibtidaiyah dilakukan oleh Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag).
Pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah (MI) ditempuh dalam waktu enam tahun. Lulusan pada sekolah ini bisa melanjutkan pendidikan ke Madrasah Tsanawiyah (MTS) atau Sekolah Menengah Pertama (SMP).
Kurikulum yang ada di Madrasah Ibitidaiyah sama dengan kurikulum di sekolah dasar dan sesuai dengan aturan dari dinas pendidikan. Bedanya di Madrasah Ibtidaiyah ada porsi lebih untuk pendidikan agama islam. Pendidikan keislaman di sekolah ini pun banyak ragamnya mulai dari Al-Quran dan Hadits, Aqidah dan Akhlaq, Fiqih, sejarah islam hingga bahasa arab.
Bahkan Madrasah Ibitidaiyah di masa sekarang ini sudah sangat modern dengan menghadirkan ekstrakulikuler yang beragam. Sudah banyak Madrasah Ibitidaiyah yang memiliki ekstrakulikuler olahraga, musik, beladiri dan masih banyak lagi.
Sehingga banyak manfaat yang bisa diperoleh oleh peserta didik mulai dari pendidikan umum, keagamaan sekaligus mengembangkan hobi di ekstrakulikuler.
Kelebihan Madrasah Ibtidaiyah (MI) Dibandingkan SD
Dibandingkan dengan Sekolah Dasar (SD), Madrasah Ibtidaiyah (MI) memiliki beberapa kelebihan. Berbagai kelebihan ini secara umum memang dalam hal pembelajaran agama. Beberapa kelebihan jika sekolah di Madrasah Ibtidaiyah (MI) diantaranya adalah:
- Punya Kurikulum Berbasis Agama Islam
Jika di Sekolah Dasar kurikulumnya hanya berbasis IPTEK, maka di Madrasah Ibitidaiyah (MI) memiliki dua kurikulum yang berjalan beriringan dan saling melengkapi.
Selain IPTEK peserta didik juga akan diajarkan materi agama Islam secara mendalam. Sehingga diharapkan para lulusan madrasah bisa menguasai IPTEK sekaligus pandai dalam ilmu agama islam.
- Materi Agama Islam Lebih Panjang dan Mendalam
Memang benar di Sekolah Dasar pun sebenarnya juga diajarkan pelajaran agama. Namun itu hanya dasar-dasarnya saja dan tidak terlalu banyak. Biasanya materi agama di Sekolah Dasar hanya 1-2 jam saja per minggunya.
Hal itu jelas berbeda dengan di Madrasah Ibtidaiyah (MI). Materi tentang agama diajarkan dalam durasi waktu yang panjang dan memiliki porsi yang lebih banyak. Dengan begitu maka para peserta didik punya kesempatan lebih baik untuk mengenal islam.
- Membentuk Karakter Anak Sesuai Al-Quran dan Hadits
Dengan pelajaran agama islam yang diajarkan setiap hari diharapkan akan membentuk anak memiliki karakter sesuai dengan Al-Quran dan Hadits.
Apalagi di masa pertumbuhan di umur 6-12 tahun anak butuh banyak bekal agar bisa dibawa ketika nanti dewasa.
- Ada Pula Praktek Keagamaan
Tak hanya sebatas teori, di Madrasah Ibditaiyah (MI) para peserta didik juga akan langsung diajak untuk mempraktekkan semua materi keagaman.
Untuk anak yang sedang tumbuh tentu ini sangat positif karena dapat menjadi bekal dan kebiasaan untuk kedepannya.
Beragam praktek selalu dilakukan hampir setiap hari mulai dari sholat, membaca alquran, belajar akhlak dan masih banyak lagi. Tak heran jika selepas lulus dari MI para peserta didik sudah lancar dan fasih dalam membaca Al-Quran.
- Biaya Sebanding dengan Fasilitas yang Ada
Karena mayoritas sekolah Madrasah Ibtidaiyah adalah milik swasta, maka boleh dibilang biaya bersekolah di tempat ini lebih mahal dibandingkan dengan sekolah dasar negeri.
Namun biaya yang akan dikeluarkan oleh orang tua ini sebanding dengan fasilitas yang akan diberikan kepada peserta didik.
Bahkan di beberapa Madrasah Ibtidaiyah yang elit fasilitas yang dimiliki sangatlah beragam dan tidak dimiliki oleh sekolah dasar. Seperti misalnya laboratorium, ruang musik, beragam lapangan olahraga dan lainnya.
- Ciptakan Siswa Berprestasi
Saat ini Madrasah Ibtidaiyah semakin banyak diminati oleh orang tua. Banyak orang tua yang tidak ragu lagi memasukkan anaknya bersekolah di sekolah ini.
Hal itu karena sekolah MI memiliki trend sering menjuarai berbagai kompetisi antar sekolah baik tingkat nasional maupun internasional.
Bahkan dalam sepuluh tahun terakhir menurut data jumlah kelulusan dan nilai akhir ujian para siswa di Madrasah Ibtidaiyah seringkali lebih baik dibandingkan Sekolah Dasar. Sistem pendidikan yang modern diiringin ilmu agama yang kuat mampu menciptakan pribadi yang unggul.
Karena semakin banyaknya peminat, banyak sekolah MI yang saat ini memiliki banyak cabang di berbagai kota. salah satunya adalah Madrasah Insan Cendekia yang hingga kini memiliki 20 sekolah di seluruh Indonesia.